Implementasi Program ASI Ekslusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Bali Kota Bengkulu
DOI:
https://doi.org/10.69597/amj.v2i2.22Abstract
Cakupan pemberian ASI eksklusif pada tahun 2008 hingga 59,11% ataupun 4.877 bayi, dan pada tahun 2020 menurun menjadi 52,59%, pada tahun 2021 meningkat lagi menjadi 75,72% atau 6.248 bayi dan pada tahun 2022 menurun lagi menjadi 41,70% atau 17.494 bayi. Tujuan penelitian untuk mengetahui Implementasi Program Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Bali Kota Bengkulu. Jenis penelitian yang dipakai ialah penelitian kualitatif. Metode penelitian deskriptif ialah metode penelitian dengan tujuan utama menciptakan deskripsi suatu keadaan secara objektif. Sampel pada penelitian ini sebanyak 7 responden.
Berdasarkan hasil kajian Rencana Penyuluhan Program ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Bali Kota Bengkulu, dalam perencanaan penyuluhan program ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kampung Bali Kota Bengkulu, dengan merencanakan terlebih dahulu program yang akan dilaksanakan kemudian menyiapkan sumber daya manusia yang telah terlatih untuk mengikuti ASI Eksklusif. Pelaksanaan penyuluhan tentang program ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kampung Bali Kota Bengkulu sesuai yang telah direncanakan oleh pihak Puskesmas, waktu pelaksanaan penyuluhan tentang program ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kampung Bali Kota Bengkulu disesuaikan dengan kebutuhan dan juga disesuaikan dengan perencanaan yang telah dilakukan. Cara menentukan jadwal pelaksanaan penyuluhan tentang program ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kampung Bali Kota Bengkulu yaitu dengan terlebih dahulu mempersiapkan orang yang akan melakukan penyuluhan tentang ASI Eksklusif beserta materinya setelah semuanya siap barulah ditentukan jadwalnya.
References
Atabik, A. (2014). Faktor ibu yang berhubungan dengan praktik pemberian ASI Ekklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan. UnnesJournalofPublicHealth, 3(1).
Ayu, R. (2011). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASIEksklusif di Kecamatan Salawa dan Suka HeningKabupatenTasikmalayatahun2010. Jurnal Penelitian. Tasikmalaya: StikesRespati.
Bantul:NuhaMedika
Inayah Sulistyaningsih, Tutik. 2013.Gambaran pemberian ASI eksklusid bayi 0-6 bulan di wilayah puskesmas samigaluh IItahun2013.Jurnalkesehatanreproduksi.Vol
Kemenkes RI. 2012. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tentang Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2012
Kemenkes RI. 2014. Keputusan menteri kesehatan republik indonesia nomor 450/Menkes/SK/VI/2004 tentang pemberianAsi secara eksklusif di Indonesia
Maritalia Dewi. 2014. Asuhan kebidanan nifas dan menyusui. Yogyakarta: Pustaka pelajar
No.2Hal81-89.
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta
Nugrohoh,T.2011.ASIdantumorpayudara.
Peraturan pemerintah RI. 2012. Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 33tahun 2012 tentang pemberian air susu ibu eksklusif.
Profil kesehatan kota Bengkulu. 2017. Dinas kesehatan kota Bengkulu tentang profil kesehatan kota Bengkulu tahun 2017.
Roesli.Utami. 2008. Inisiasi Menyusui Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda.
Syafitri, M. I.,Febriawati,H.,&Pratiwi,B.A. (2022). Analisis Rendahnya Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Usia 0-6 Bulan: Analysis of Low Exclusive Breastfeeding In Infant 0-6 Months. Jurnal Ilmiah MahasiswaMiracle, 2(01), 153-164.
Widiyanto, S. (2012). Hubungan pendidikan dan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan sikap terhadap pemberian ASIeksklusif (Doctoral dissertation, UNIMUS)
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Fifit Nanda Nirwana, Henni Febriawati, Agus Ramon, Wulan Angraini
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.